Hujan adalah Rahmat

by - November 02, 2018


Saat hujan kita selalu mengeluh. Ah, hujan lagi kapan reda nya nih!!!. Kalau hujan kita banyak resah-gelisah. khawatir tidak dapat uang, khawatir rumah terendam banjir, tidak dapat hadir di undangan, apalagi khawatir tidak bisa bertemu pacar. Bagi yang ada pacar aja sih.

Kalau jomblo mah, yang dipikir cuma diri sendiri kapan jodohnya datang. Kenapa kita harus gelisah ketika hujan. Padahal hujan adalah Rahmat, yang harus kita syukuri. Ada sebuah cerita tentang penjual koran yang tidak mengeluh saat hujan.

       Pagi itu penjual koran berteduh di emperan toko. Sejak subuh hujan cukup deras, yang membuatnya tidak bisa menjajakan korannya. Terbayang di benakku, tidak ada satu sen pun uang yang akan di peroleh nya kalau hari ini terus hujan. Namun, kegalauan yang kurasakan tidak tampak sedikit pun di wajahnya.
       Hujan masih terus turun. Si penjual koran pun tetap duduk di emperan toko sambil tangannya memegang sesuatu. Tampaknya seperti sebuah buku. Kuperhatikan dari kejauhan, lembar demi lembar ia baca. Awalnya aku tidak tau apa yang ia baca. Namun saat kudekati, ternyata KITAB SUCI AL-QUR’AN yang dibacanya..

+ “Assalamu ‘alaikum”...
-“Waalaikumussalam”
+ “Bagaimana jualan korannya, Mas?”
-“Alhamdulillah, sudah satu yang terjual.”
+ “Wah susah juga ya kalau hujan begini”...
-“ Insya Allah ada rezekinya.”
+ “Terus, kalau hujannya sampai sore?
-“Itu artinya rezeki saya bukan jualan koran, tapi banyak berdoa.”
+ “Kenapa?”
-“Kata Rasulullah SAW, saat hujan adalah saat mustajab untuk berdoa. Punya kesempatan berdoa, juga rezeki namanya.”
+ “Lantas, kalau tidak dapat uang?”
-“Berarti rezeki saya bersabar.”
+ “Kalau tidak ada yang dimakan?”
-“Berarti rezeki saya berpuasa.”
+ “Kenapa Mas bisa berpikir seperti itu?”
-“Karna Allah SWT yang memberi rezeki. Apa saja rezeki yang diberikan-Nya saya syukuri. Selama jualan koran, meskipun tidak laku, dan harus puasa, tapi Alhamdulillah saya belum pernah kelaparan.” Katanya mantap dan ikhlas menutup pembicaraan.
       Hujan pun reda. Si penjual koran bersiap-siap untuk berjualan. Ia pamit sambil memasukkan Al-Qur’an ke dalam tas gendongnya. Aku termenung. Tanpa kusadari kaca mataku menjadi gelap karna kucuran tangisku.

Ingatlah kawan. Rezeki bukan hanya uang. Bisa kesehatan, umur panjang, keluarga utuh, pasangan dan anak yang saleh/salehah. Dan rezeki yang paling besar adalah tetap adanya hidayah dan selalu bersyukur

You May Also Like

0 comments