Gagal move on dari dunia drama, akting Chen Zheyuan berhasil menarik kembali untuk di tonton

by - Juli 29, 2023

Hai teman, apa kabar?. Semoga harimu menyenangkan ya.

Paket internet akhir-akhir ini cepat banget habis. Kamu tau kenapa?. Aku update kali nonton drama whuauuuuaaaa. Pengen nangis kalau udah habis paket. Beberapa hari yang lalu aku scroll Instagram eh tiba-tiba nampak satu drama. Kok sweettt bingittsss gitu. Aku tekan vidio itu karena tertarik dengan Chen Zeyuan. Tau tentang dia di drama Mr. Bad, dan Our Secret. Drama dia yang lain belum aku kepoin. Ternyata drama baru Chen Zeyuan ini lawan main nya ialah Zhao Lusi.

Ah siapa sih yang engga tau Zhao Lusi. Pemeran utama drama Who Rules The World. Di drama Who Rules The World dia juga main dengan cowok ganteng. Siapa lagi kalau bukan Yang Yang. Who Rules the World menceritakan tentang dua ahli bela diri bernama Hei Feng Xi (Yang Yang) yang berusaha menyelamatkan pasangannya, Bai Feng Xi (Zhao Lusi).

Zhao Lusi and Yang Yang, sumber internet

Awal kisah ini mengikuti persahabatan dua ahli bela diri ternama, Hei Feng Xi dan Bai Feng Xi, yang selalu penuh dengan kesalahpahaman. Hei Feng Xi merupakan pangeran ke-2 di kerajaan yang selalu dihormati dan bersikap elegan, lain halnya dengan Bai Feng Xi sang pasangan yang selalu bersikap sembrono meskipun niatnya adalah untuk membantu orang lain. Bahkan, kerap kali Hei Feng Xi yang membantu Bai Feng Xi untuk membersihkan masalahnya. Namun, Bai Feng Xi tidak mengetahui bahwa Hei Feng Xi adalah seorang pangeran. Bagi nya Hei Feng Xi hanyalah rubah hitam sesuai sebutan nya.

Suatu hari, Bai Feng Xi dikejar sebagai buronan setelah melindungi orang yang mencuri suatu benda bersejarah salah satu klan. Hei Feng Xi pun turun tangan untuk membantu Bai Feng Xi tanpa memberi tahu alasannya. Lalu, akankah mereka berhasil mengalahkan orang-orang yang mengejar mereka? Temukan jawabannya dalam drama China Who Rules the World di wetv and Drakor Id.

Setelah selesai nonton drama tersebut. Aku berhenti beberapa hari dari dunia hiburan. Aku artis?. Kok berhenti dari dunia hiburan?. Yah bisa dikatakan hiburan kehaluan haha. Semenjak itu sibuk dengan kuliah yang sedang di fase KPM (kuliah pengabdian masyarakat). Dulu namanya KKN (kuliah kerja nyata). Kpm ini aku di tempatkan di gampong Blang Puuk Kulu. Sebuah desa yang terletak di kecamatan Seunagan.. Kelompok yang dibagi berjumlah 8 orang, ada juga yang 9 orang, begitu pun 10 orang. Aku mendapat kelompok beranggota 8 orang. Diantara nya 2 laki-laki dan 6 perempuan.

Aku melotot membaca daftar nama yang menjadi partner ku. Diantara nama tersebut tidak ada satu pun teman dekat ku. Teman satu ruangan yang udah kita kenal seluk beluk gitu. Kalau udah kenal kan enak jadi partner. Mau bobrok pun di depan dia tak masalah karna dia nya memang udah kenal kita.


 

Terdengar seperti pepatah “tak kenal maka tak sayang”. Habis kenal mau dibuang sayang.

 

Siapa sih mereka?. Pertanyaan itu yang langsung terbit di dalam hati saya. 7 orang tanpa identitas yang lengkap akan menemani hidup ku. Cielah itu bukan calon pasangan loh. Yang jadi teman hidupmu. Ya termasuk menemani juga hanya dalam waktu 40 hari. Kalau pasangan kan seumur hidup. Teman kelompok aku berasal dari prodi berbeda-beda. Prodi singkatan dari program studi.

Dari prodi PAI (Pendidikan Agama Islam) ada dua orang yaitu, Fajri sama Susi. Fajri tinggal di Woyla. Kalau Susi dia tinggal di Kabu.

Prodi HES (Hukum Ekonomi Islam) juga dua orang, Mustaqin dan kak Meli. Mus diaa berasal dari Sinabang. Kak Meli tinggal di Pateuk. Kami panggil dia dengan sebutan Kakak sebab usia dia lebih tua dari kami. Sebut saja Kating (kakak leting).

Lalu di prodi PSY (Perbankan Syariah) pun dua orang, Peni sama Rida. Peni tinggal di Kuta Padang.  Rida kampung nya di Sungai Mas.

Ada perempuan selanjutnya, nama nya Septina dari prodi MPI (Manajemen Pendidikan Islam). Dia tinggal di Meureubo. Dan Aku juga sendiri di prodi PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah). Cuma kami berdua yang jomblo dari prodi yang di pilih.

Tanpa menunggu langsung mencari kontak whatsapp nama yang tertera diatas. Ternyata oh ternyata dibalik sana mereka pun juga melakukan hal yang sama. Saling mencari nomor yang belum dikenal. Tak butuh waktu lama grup pun jadi di hari itu. Kontak yang sulit kami dapat ya punya kak Meli. Di dalam grup itu kami mengawali menyapa satu sama lain. Malah salah satu nya minta pap foto. Yang pap foto hanya dua orang saja. Sedangkan lainnya hanya jadi penonton saja. Termasuk aku sedikit tak suka sama pap pap.

Hari yang telah ditentukan untuk pengambilan baju akhirnya tiba. Untuk pengambilan baju kpm pakai syarat. Yaitu tidak boleh mengambil satu-satu harus perkelompok. Disitulah kami mulai mengenali wajah masing-masing.

“kecil-kecil kali kelompok Aku” ucap seorang cewek berbadan tinggi yang aku ingat nama dia Peni. Yah aku tau nama dia sebab dia salah satu dari yang ngirim foto di grup.

Mendengar omongan nya aku perhatikan satu-satu anggota kelompok ku. Oh betul yang Peni bilang lebih dominan berbadan kecil. Termasuk aku juga hahha. Badan kecil bukan berarti enggak bisa apa-apa kan?. Setiap manusia pasti ada keunggulan masing-masing. Sebelum baju dibagi, kami diberi arahan terlebih dahulu sama bapak Sumardi Efendi, S.H.I, M.Ag arahan mengenai program yang harus kami jalankan selama kpm.

Arahan mengenai program kpm

Karena tema kpm tahun ini Digitalisasi Gampong kami di harus kan banyak update. Mengenalkan gampong tentang dunia internetan. Jaman sekarang mah semua pada tau tentang internet. Anak kecil aja lebih paham daripada Aku yang masih kudet (kurang update) hehehe. Masing-masing dapat satu baju plus topi disertai satu buah buku.

“Ah rupanya ada juga ya nulis-nulis kesana” Ucapan ku di dalam hati. Sebelumnya ekspektasi aku pas dengar tema Digitalisasi Gampong pasti lebih banyak pegang hp. Eh rupanya juga ada buku tulis. Blog aja udah lama engga nulis, malah di beri nulis-nulis hiks hiks hiks.

Baju, topi plus buku semua udah kebagian. Tak lupa sebelum pak Sumardi undur diri kami berfoto dengan pegang spanduk. Semua udah beres kami bubar barisan ke dunia masing-masing. Ada sih salah satu nya ngajakin nongki terlebih dahulu sebelum pulang. Tapi engga ada yang mau sebab sibuk dengan aktivitas lainnya. Pengen tidur udah ngantuk banget. Badan udah pegal karena menunggu terlalu lama di pengambilan baju.

Pulang dari sana Aku mulai berbenah dengan Sby. Mencari perlengkapan yang perlu dibawa ketika kpm. Oh ya Sby tu nama nya disingkat bukan bapak SBY mantan presiden kita. Sby yang Aku maksud ini cewek. Dia kawan satu ruangan aku. Pertama kenal dia saat wawancara di awal kuliah. Dan di hari Ospek Aku duduk disebelah kiri dia. Tapi dia malah tidak tau yang di samping nya itu Aku.

“kok kamu bisa kenal Aku?, padahal kita engga kenal pas Ospek”. Tanya sby pas kami udah kawan saat kuliah.

“dulu di hari Ospek yang duduk di sebelah kiri kamu kan Aku” ku jawab

“hah, serius?. Tanya nya sambil berpikir

“astaghfirullah gitu kali kamu ya” Aku geleng-geleng kepala

“iya aku engga tau” jawab nya tanpa dosa. Untung teman kalau bukan udah Aku tinggalin heheh engga lah.

Semenjak dari itu hubungan kami semakin dekat. Lebih dekat sama dia ketimbang teman satu SMA dulu. Dia orang nya asyik, humoris, and dia lebih pendek dari Aku.

Kami berdua tiba di Sohoi. Sohoi ini tempat belanja yang banyak di kunjungi orang. Biasa nya orang pada beli banyak-banyak lalu dijual kembali di kedai kecil-kecilan. Letak Sohoi ini di jalan pasar, Aku belum hafal daerah rute disitu jadi nya pergi lah berdua.

Tujuan Aku kesitu untuk beli beberapa perlengkapan mandi, seperti odol, sikat gigi, sabun mandi, minyak rambut, dll yang tak sanggup di sebutin satu-persatu. Beberapa menit kami berputar-putar di dalam Sohoi. Terdengar sudah suara orang mengaji di mesjid. Tempat Sohoi ini mau di tutup karena hari Jum’at. Orang kerja pun rata-rata cowok jadinya mereka tutup mau sholat Jum’at.

Sby ngajak Aku mampir ke rumah nya. Aku tidak sempat karena harus buru-buru jemput Adek di sekolah. Akhirnya kami memilih jalan yang berbeda. Aku melalui rute sebelah kanan, sedangkan sby lewat jalan sebelah kiri. Sebab lebih cepat ketemu rumah nya.

Sampai di sekolah SD IT adek ku sudah menunggu di post penjemputan wali siswa. Fyi sekolah SD IT ini termasuk salah satu sekolah elite. Murid-murid disini kebanyakan anak orang-orang kaya. Dan adek yang Aku jemput ini adalah Anak bunda ku. Pelajaran agama lebih kental. Anak kelass 1 aja mereka pulang sekolah siap sholat zuhur. Di tambah lagi mereka ada les siang nya. Unik nya mereka sekolah sampai hari Jum’at. Weekend mereka libur.

Semua urusan alhamduillah beres, lalu go to home. Masak sih beres sampai dirumah lanjut deh persiapan kpm. Mulai packing pindah rumah selama 40 hari. Barang yang ku bawa tak terlalu banyak. Jadi engga mau beli lagi koper, ku bawa dalam tas jinjing saja. Uang beli koper bisa ku sisihkan untuk keperluan selama kpm.

Sebelum pengantaran kpm. Kami diadakan terlebih dahulu pembekalan di gedung syariah. Gedung syariah berwarna merah sedangkan gedung jurusan Tarbiyah warna Hijau. Sehari full kami berada di kampus untuk mengisi acara pembekalan. Banyak yang mengira acara itu tidak lama jadi nya tidak ada satu pun yang bawa bekal. Alhamdulillah di saat perut kami udah bunyi gruk gruk alias lapar. Tiba-tiba dikasih lah sekotak kue dan nasi sama panitia. Baik banget deh panitia nya bikin kami semangat aja.


Pembagian nasi saat acara pembekalan KPM

Hari pengantaran pun tiba. Ada 4 kelompok mengawali ikut Ceremony di kantor camat dulu sebelum diantar ke gampong. Kelompok itu yang di tempatkan di gampong Rambong Cut, gampong Blang Puuk Kulu, Paya Undan dan Kulu. Yah kelompok kami salah satu nya disitu. Naik lah kami menuju Aula kantor camat yang ada di lantai 2. Sampai di situ Aku terkagum lihat ruangan itu. Sangat cantik aura nya seakan-akan kami lagi di sidang. Heh bukan Aku aja yang kagum ya, rata-rata pada heboh haha. Yang heboh jelas belum pernah kesini. Mereka yang pernah kesini ya diam-diam doang.


Berkumpul di Aula kantor Bupati

Setelah acara penyambutan selesai, kami dibagi satu kotak nasi. Turun lah kami ke bawah mencari tempat yang pas buat makan. Kami makan di tempat parkir mobil. Sebab koper dan baraang lainnya berada disitu.

"Perut kenyang hati pun senang"

 

 

Mobil yang jemput kami tiba, kami bersiap-siap kembali untuk menuju ke lokasi lain. Yaitu gampong Blang Puuk Kulu. Sebuah mobil putih yang di depan kami berhenti di salah satu rumah. Ya di dalam mobil tersebut ada pak Geuchik gampong Blang Puuk Kulu. Kami menurunkan semua barang dan ikut ngekor di belakang pak Geuchik.

Selama kpm disinilah kami khusus para cewek tinggal. Rumah salah satu warga gampong Blang Puuk Kulu. Di rumah ini ada seorang nenek yang tinggal sendiri. Anak beserta cucu beliau semua di kota. Beberapa bulan sekali anak-anak nya yang datang kesini menjenguk beliau. Beliau ini orang nya baik banget. Enggak mau menyusahkan kami. Apa-apa tetap lakuin sendiri. Misal, mau masak sesuatu kami tawarin bantuan, lalu beliau bilang gapapa udah ni.

Seminggu kemudian beliau di jemput sama anak nya yang di kota. Pas hari Mak Meugang. Sebelum nya duluan kami yang pulang kampung. Pak Geuchik membolehkan kami pulkam untuk Mak Meugang di rumah sendiri.

Mak Meugang adalah tradisi masyarakat Aceh yang dilaksanakan untuk menyambut bulan puasa. Dengan cara makan-makan daging, leumang, thimpan, ketupat dan lainnya.

Di hari puasa ke-3 kami balik lagi ke tempat kpm. Sampai disana rumah nenek kosong. Ada tetangga  sebelah beritahu kami bahwa nenek ke rumah anak nya di kota. Ibu itu menyerahkan kunci yang nenek dititipkan kepada kami. Hari demi hari berlalu dengan tenang-tenang.

Tiba-tiba, di malam yang gelap alias mati lampu. Jam baru pukul 03:30 Am satu cewek tiba-tiba menangis. Yapsss cewek itu adalah aku hahah, cuma netes doang ya gaes engga teriak kok. Kami semua masih tidur eh entah binatang apa mencium tangan ku. Mimpi kali dicium nyata nya digigit whooooaaa. Dalam suasana matii lampu lagi.

Rasa itu semakin lama makin sakit. Satu persatu terbangun dari indah nya mimpi tidur. Mereka pun panik tidak tau harus ngapain. Kemudian Aku bilang sama mereka ikat tangan ku dengan kain. Karena pernah lihat orang lain saat di posisi seperti yang ku alami. Karena tidak tau binatang apa yang gigit jadi kami was-was saja.

Pertolongan awal jika digigit binatang berbisa

1.      Ikat dekat area digigit

Langkah pertama jika tidak ada orang dirumah yang menolong kita untuk ke rumah sakit maka kamu bisa gunakan cara ini. Ikat dekat area kamu digigit menggunakan kain apa saja yang bisa di ikat. Guna nya untuk menahan Bisa tersebut agar tidak menjalar ke Jantung. Ada yang bilang jika Bisa itu naik ke jantung maka dapat menyebabkan orang tersebut mati.

2.      Rajah

Selain dibawa ke rumah sakit untuk mengeluarkan Bisa. Orang-orang kampung biasa nya mereka panggil tabib untuk Rajah. Rajah ini sejenis pengobatan mengeluarkan Bisa yang dibaca beberapa doa lalu ditiup pada area tempat digigit. Jika sakit nya belum hilang baru datang ke rumaah sakit terdekat.

Alhamdulillah dapat teman yang peduli kayak mereka. Masih subuh dengan gelap ditambah lagi kami tidak punya honda. Mereka pun jalan kaki ke rumah pak Geucik yang rumah beliau pun jauh dikit. Dua teman ku yang cowok pun juga udah tiba disini. Ada dua cowok kpm kampung lain ternyata ikut menginap di tempat mereka.

Di gosok lah kunyit di jari ku yang digigit oleh si Mus. Sambil mulut nya berkomat-kamit alias baca doa gitu. Detik-detik itu rasa sakit nya sedikit berkurang. Lalu beberapa menit kemudian pak Geuchik tiba dan membawa seorang tabib. Diambil alih lah tangan ku sama tabib tersebut. Mereka teman kpm ku disuruh sahur terus oleh buk Geuchik sebab engga lama lagi mau imsak.

Sebagian ada yang bilang itu digigit lipan. Sebagian lagi berkata itu digigit kalajengking. Tidak ada yang pasti mana betul karena kejadian nya saat mati lampu.

Setelah itu besok nya Aku udah bisa beraktivits lagi seperti biasa. Kami mulai melanjutkan proker(program kerja) yang telah kami susun. Diantaranya, membuat situs web gampong, mengajar ngaji di TPA (Tempat pendidikan Al-qur’an), kebun PKK, mengajari les komputer, dan membuat palang nama lorong, gotong-royong, menghias, posyandu dll.


Mengajari anak-anak Ngaji

Itulah agenda yang kami lakukan disana selama 40 hari. Malam hari nya ya sholat tarawih. Yah begitulah saat kpm Aku engga menyentuh drachin. Dengan jaringan nya disana juga kurang bagus. Membuat ku tidak nonton drama china. Lebih sebulan ya gaes, apa kabar ya drachin?.

Selesai kpm udah mulai move on dari drama. Aku cari drama-drama terbaru tapi belum nemu yang menarik. Dan baru-baru ini eh tiba-tibaa Aku terjun kembali ke dunia drama gaes. Kamu tau siapa penyebab nya?. Ya karna aktor tampan yang lagi booming akhir-akhir ini. Siapa ya?. Dia lebih suka di panggil dengan sebutan “Gege”. Gege adalah sebutan untuk kakak laki-laki dalam bahasa Tionghoa. Ya kamu benar dia adalah Cheng Zheyuan.

Cheng Zheyuan yang berperan di drama Hidden Love. Dia berhasil membuat ku melirik drachin kembali. Whuuuwaaa aku dibuat kesemsem dengan akting nya bersama Zhang Lusi.


Drama Hidden Love

Hidden Love mengisahkan tentang Sang Zhi yang jatuh cinta pada teman kakaknya ketika mereka masih tergolong muda. Namun, suatu hari mereka kehilangan kontak karena suatu alasan. Saat keduanya beranjak dewasa, mereka kembali bertemu saat Sang Zhi menghampiri kakaknya di asrama. Pertemuan itu akhirnya membuat Sang Zhi memutuskan untuk masuk ke universitas di mana Duan Jia Xu tinggal.

Perlahan, usaha Sang Zhi untuk memikat cowok pujaan hatinya pun mulai membuahkan hasil. Rasa suka yang telah lama dipendam pun terbalas. Sayangnya, perjalanan cinta keduanta tidak selalu berjalan mudah. Banyak konflik yang menguji kekuatan cinta mereka.

Selain cerita yang bikin penonton salting, drama satu ini juga dibintangi oleh sederet bintang muda berbakat. Salah satunya ada Zhao Lu Si yang berperan sebagai Sang Zhi. Sementara lawan mainnya, ada Chen Zhe Yuan yang memerankan sosok Duan Jia Xu.

Selain kedua pemeran utamanya, sejumlah aktor dan aktris juga tak kalah menampilkan aktingnya. Mereka adalah Ma Bo Qian, Zheng Li, Qiu Xin Zhi, Guan Zi Jing, Wang Yang, Zhang Hao Lun, dan masih banyak lagi.

Penasaran kan?. Yuk di tonton.

You May Also Like

0 comments