Ujian Di Kehidupan
Saya
ketinggalan dari teman-teman saya yang lainnya. Mereka sebagian sudah lulus
kuliah di semester yang lalu. Sedangkan saya harus mengambil semester tambahan
lagi. Sebab saya pernah cuti satu semester dikarenakan qadarullah jatuh dari
motor tahun yang lalu. Disaat teman-teman saya berjuang bimbingan skripsi
dengan dospem (dosen pembimbing), saya berjuang untuk latihan jalan kembali.
Ya, jatuh dari motor itu membuat tulang kaki saya patah. Tahun itu adalah tahun
kesedihan bagi saya. Saya menyaksikan teman-teman seangkatan saya memakai toga
dengan senyuman bahagia.
Awal
mula kuliah dulu sudah berencana untuk bisa lulus bareng-bareng. Begitulah
manusia, kita cuma bisa berencana sesuatu dan yang menentukan nya hanyalah
Allah. Tidak apa-apa, saya ngomong sama diri saya sendiri, “bintang akan
bersinar di waktu yang tepat”. Semua orang punya waktunya sendiri untuk sukses.
Yang penting jangan pernah menyerah. Kalau kita menyerah sudah pasti kita
gagal. Saya mulai melanjutkan kembali kuliah saya yang sempat tertunda. Apa
yang belum saya ikuti untuk persyaratan siding saya ikuti terus.
Oh
iya untuk ke kampus saya bawa asisten. Yaelah tiba-tiba punya asisten pribadi
haha. Jadi asisten pribadi saya itu adek sepupu saya, mamak saya belum bolehin
saya bawa motor ke kota. Di kampung alhamdulillah saya udah terbiasa bawa
sendiri motor. Ibu mana gitu yang gak khawatirin anaknya bepergian sendiri,
karna baru-baru sembuh. Jarak rumah saya dan kampus juga lumayan jauh sekitaran
40 menit kalo ngebut ya.
Salah
satu persyaratan sidang yang pertama yang saya ikutan ialah tes TOEFL. Waduh,
bahasa orang yang saya gak bisa lagi. Gugup banget di hari tes itu, bahasa
inggris saya hanya kosa kata sehari-hari yang saya bisa. Saya berdoa agar lulus
jadi gak harus ngulang lagi untuk kedua kalinya. Di hari itu, ada temen saya
juga satu angkatan dan satu prodi sama saya. Namanya kak Sela, dan Lisma. Hanya
saja Lisma dapat sesi kedua. Saya dan kak Sela dapat sesi yang pertama yaitu
pagi jam 09.00 wib.
Di
hari ujian tahap pertama itu, dibuka empat sesi dari pagi sampai siang. Ujian
tersebut di laksanakan di ruang lab bahasa gedung integrasi di lantai tiga.
Saya menghela nafas karna mendengar lantai tiga. Sebab kampus kami tidak ada
yang namanya lift, jadi otomatis naik tangga dari lantai satu ke lantai tiga. Jangan
ya dek ya.
Sebagai
peserta tes kami disuruh datang tiga puluh menit lebih cepat ke lokasi tujuan. Sambil
menunggu waktu nya tes tiba saya dan sepupu saya tidak masuk dulu ke dalam
ruangan. Kami menunggu dulu kak sela dan farah yang tadi menelpon saya katanya
tungguin dia dulu. Saya pun menyetujui untuk menunggu mereka. Miss Rena selaku
dosen penyelenggara tes ini tiba di depan kami semua. Dan beliau menyuruh kami
untuk segera masuk ke dalam ruangan sebab ujian tes toefl akan segera dimulai.
Semua peserta masuk memilih meja yang telah di sediakan oleh panitia.
Di
depan kami sudah tersedia satu computer per orang. Sebelum ujian nya dimulai
miss Rena memberitahukan peraturan yang harus kami patuhi. Contoh nya jika ada
yang bersuara saat ujian maka gak segan-segan akan di cabut lembar jawaban nya.
Selama ujian dimulai didalam ruang tersebut sepi banget gess. Semua peserta
pada focus mengerjakan ujian masing-masing. Saya sama kak sela duduk berdekatan,
mau nyontek kan gak mungkin karna soal nya pun beda-beda. Jangan nyontek ya dek
ya. Soal tes ujian ada dua paket, paket A dan paket B. saya dapat yang paket A
dan kak sela dapat yang paket B. satu paket berisi 50 soal yang harus kami
jawab, cukup berdoa saja kagak tau juga saya bahasa orang. Ujung-ujung nya saya
lebih banyak menebak isi jawaban nya tanpa tau artinya.
Satu
jam kemudian, satu persatu peserta meninggal kan ruangan. Bagi siapa yang telah
selesai maka boleh meninggalkan ruang terus, kata miss. Termasuk saya yang
keluar di ikuti kak sela di belakang saya. Adek sepupu saya kemana?. Jadi tadi
selama saya masuk ujian dia menunggu di luar sendiri. Dan waktu saya keluar
rupanya udah banyak orang lain bersama adek sepupu saya. Mereka ialah peserta
tes berikutnya, lisma kawan saya juga ada disitu. Saya dan kak sela langsung
menghampiri lisma yang duduk di anak tangga tepat disebelah adek sepupu saya.
Tiba
kami disitu langsung diserbu pertanyaan oleh lisma. Katanya “gimana susah gak
soalnya”. Saya jawab “enak bagi yang bisa bahasa inggris” dan di iyakan sama
kak sela. Saya pamit pulang duluan sama mereka karna ada hal lain yang mau di
uruskan. Selama perjalanan pulang saya nanya sama sepupu saya, apa iya dia
sendiri duduk di tangga?. Dia jawab iya, tapi gak lama kemudian datang kak
lisma. Alhamdulillah saya bersyukur kalo dia ada kawan ngobrol tadi.
Beberapa hari kemudian keluarlah nilai hasil ujian Toefl tersebut. Alhamdulillah saya dan teman-teman dekat saya lulus mencapai target skor yang di tentukan. Dan kami gak payah ikut ulang karna berhasil lulus. Tinggal mengambil sertifikat Toefl di ruang jurusan Tarbiyah.
Setelah selesai dengan TOEFL, ada ujian lainnya yang harus saya selesaikan. Ujian komprehensif. Ujian komprehensif juga termasuk syarat-syarat untuk mengikuti sidang. Yang di ujian kan tentang kompetensi utama institusi, kompetensi utama jurusan, dan kompetensi utama prodi. Dalam ujian tersebut ada tiga penguji dengan materi ujian yang berbeda.
Pertama, kompetensi utama institusi. Diantaranya materi ujian yang pertama tentang ayat dan hadits pendidikan, dosen penguji pak M. Rezki Andhika, M.Pd.I.
Kedua, kompetensi utama jurusan. Materi ujian nya tentang, filsafat pendidikan/Islam, strategi pembelajaran, perencanaan pembelajaran, perencanaan pendidikan, pengembangan kurikulum dan ilmu pendidikan/Islam. Dosen penguji nya, pak Suroto, MA. Untuk ujian yang ini saya disuruh buat makalah sama beliau dan diperiksa apakah sesuai atau tidak isi nya. Saya anterin ke tempat beliau berada, waktu itu posisi beliau lagi di luar kampus. Beliau lagi berada di mesjid agung Baitul makmur. Pulang dari kampus saya singgah terus ke tempat beliau berada sekarang. Tiba nya kami disana di persilahkan masuk sama beliau di ruangan imam. Saya perlihatkan makalah nya sama beliau, beliau pun mengecek nya satu persatu. Kata beliau "Alhamdulillah sudah lengkap nak". Alhamdulillah lega juga saya, karna tidak perlu di perbaiki lagi. Dan saya pun izin pamit sama beliau.
Ketiga, kompetensi utama prodi. Karna saya prodi pgmi (pendidikan guru madrasah ibtidaiyah) jadi materi ujian nya tentang kompetensi utama prodi PGMI. Di ujian yang ketiga ini dilakukan secara tes tulisan. Pada saat ujian di dalam salah satu ruangan di lantai satu, saya bertemu dengan teman saya Lia, Syarifah dan Eda. Ternyata mereka juga belom, sebab kata mereka, mereka kemarin ke kampus mau ujian sama pak Hanif. Rupanya gak jadi kemarin karna pak Hanif nya sibuk, itulah sebabnya hari ini serentak terus sama kami. Di bagikan terus soal ujian nya oleh Bu Pipin kepada kami semua nya. Ada 50 pertanyaan pilihan ganda. Di dalam nya itu terdapat soal tentang IPA, Matematika, PKN, Bahasa Indonesia.
Alhamdulillah dua ujian komprehensif telah saya laksanakan. Sisa satu lagi yang belum. Oh iya untuk ujian komprehensif itu tergantung penguji nya masing-masing. Apakah akan dilakukan secara lisan atau tertulis. Menurut saya yang satu lagi, yang pertama itu pasti lisan, menghafal ayat dan hadits pendidikan.
Sekian dulu cerita ini, semoga bermanfaat untuk kita semua. Sampai jumpa di postingan selanjutnya.
0 comments