Ketika Murid Tidak Sekolah Karna Hujan, Apa Yang Guru Lakukan?, Pulang Ke Rumah?
Pagi hari jalanan, beserta tumbuhan disirami air hujan yang turun dari langit. Matahari masih belum menampakkan wujudnya. Cahaya lampu kamar belum di matikan. Seseorang di dalam kelambu melanjutkan tidurnya, dikarenakan dia mendengar suara air yang membasahi bumi. Mulutnya berucap alhamdulillah, sembari dilanjutkan dengan berdoa allahumma shoiiban nafiian. Lalu kemudian ia masuk kembali ke alam mimpi nya. Beberapa menit kemudian, tangan dia meraba sekitar guling mencari benda yang sering digunakan untuk melihat jam. Yuppsss ia menemukan handphone nya. Waduhhhh, mata nya langsung melotot. Jam menunjukkan pukul 06:40 am.
“ahhhhh bangun kesiangan deh” ucap batin
nya
Tanpa basa-basi ia bergegas mandi sebelum
keduluan sama kakak nya. Setelah siap mandi ia melihat cuaca di luar hujan
belum berhenti. 30 menit kemudian ia sudah siap berangkat ke sekolah. Seperti
biasa sebelum berangkat breakfast dulu. Lauk hari ini cuma gulai ikan.
“gimana mau pigi hujan tuh” kata mama
“tunggu hujan berhenti dulu ma” ia jawab
Nasi di dalam piring dia tidak ada tersisa
dikit pun. Hanya tulang ikan yang tersisa di piring. Hujan makin deras, ia
masih setia menunggu di dekat pintu. Sambil menunggu ia memanaskan honda biar
langsung ngegas jika sudah tak hujan. Setiap saat melihat jam di handphone, dan
sekarang jam 07:30 am. Lalu dia menekan whatsaap mengirim pesan kepada kawan
nya. Handphone ia menyala karena notifikasi pesan dari kawannya.
“belum” isi balasan kawannya.
Ternyata kawan nya juga masih belum sampai
ke sekolah. Tunggu, tunggu, dan tunggu masih sama hujan belum berhenti. Mau
menerobos tiba di sekolah pasti basah kuyup. Ia menelpon seseorang, ketika
suara salam di seberang sana terdengar.
“waalaikumussalam, ibu udah sampai ke
sekolah?” Ia menelpon salah satu guru di sekolah
“belum, ibu udah siap masih di teras rumah
tunggu hujan berhenti” kata beliau
“oh yusra pikir ibu udah sampai, hehehe”
iya seseorang itu ialah diriku sendiri.
Kenalin namaku yusra, sekarang aku lagi ppl
(praktik pengalaman lapangan) di sekolah swasta yang terletak di gampong.
Karena aku menempuh semester tujuh, prodi pgmi alias guru anak-anak. Aku hanya
berdua sama kawanku yang kena di sekolah itu. Kawan ku tetangga kampung aku,
sekaligus kawan kecil aku pas min (madrasah ibtidaiyah negeri). Tahun ini
banyak sekolah yang mau anak ppl. Jadi dibagikan lah mahasiswa ke beberapa
sekolah. Ada yang jumlah dua, tiga, dan lima. Yang lima orang di tarok di
sekolah yang banyak murid. Dan disekolah kami murid nya engga banyak. Jumlah
semua sekitaran lima puluh orang. Balik lagi ke telpon tadi.
“ya udah ya bu, assalamualaikum” aku
menutup sambungan.
Mata ku memandang arah luar hujan mulai
reda dikit. Tak berlama-lama aku pamit terus sama mama. Mantel hujan udah
melekat di badan dari tadi. 15 menit tiba disekolah disambut sama siswa.
“bu yusra baru sampai” muna bersuara
pertama
“iya hujan, banyak yang datang?” Ku
sodorkan pertanyaan
“engga bu hanya empat orang”. Jawab mereka
seretak
“cuma empat orang?” Memastikan kembali
“iya bu” mereka jawab ulang.
Empat orang yang hadir itu dua orang dari
kelas 3, satu orang kelas 4, dan satu dari kelas 6. Tiga cewek satu cowok dari
kelas 6. Langkah kaki ku melanjutkan ke kantor. Aku tiba di sekolah jam 08:49
am. Hari ini tidak ngajar karena hanya satu murid kelas 6. Setelah hening beberapa
menit kemudian sebuah suara terdengar.
“kita buat punya anak kelas satu aja gimana”
suara bu kartini mengajak
“gimana yusra, husnul?”Lanjut beliau
“iya boleh bu” jawab kami
Mulai lah kami mengambil peralatan yang
diperlukan. Seperti kertas karton, kertas a4, spidol, gunting kertas origami,
lem, dan lainnya.
Langkah-langkah nya:
Pertama, gunting terlebih dahulu kertas a4
berbentuk awan. Potong sesuai ukuran yang ingin dibuat.
Kemudian, potong kertas origami
panjang-panjang menjadi beberapa bagian. Lalu, lem potongan kertas origami
tersebut di bagian awan tadi. Biar lebih cantik dipadukan kertas origami
beberapa warna. Kertas A4
Setelah itu langsung ditempel kan hasil tersebut di kertas karton. Dan ditulis kata-kata yang di perlukan. Jangan lupa di kasih bingkai. Oke deh roster piket nya sudah jadi.
Roster pelajaran |
0 comments