17 pertanyaan random yang bisa menambah wawasan mu
1. Apa yang di maksut ilmu bermanfaat?
JAWABAN :
Ilmu yang bermanfaat dalam Islam adalah ilmu yang memberikan manfaat positif bagi diri sendiri, masyarakat, dan umat secara keseluruhan. Ilmu yang bermanfaat dapat berupa ilmu agama, ilmu pengetahuan umum, keterampilan praktis, atau pengetahuan yang dapat membantu dalam memperbaiki kehidupan sehari-hari.
Dalam Islam, ilmu yang bermanfaat ditekankan sebagai hal yang penting dan dianjurkan untuk diperoleh. Rasulullah Muhammad Shalallahu alaihi wasallam bersabda, "Mencari ilmu itu wajib atas setiap Muslim." Hadis ini menekankan pentingnya pengetahuan dalam kehidupan seorang Muslim.
Dalil-dalil dalam Islam yang mendukung pentingnya ilmu bermanfaat antara lain terdapat dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman dalam Surah 20:114, "Dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." Ayat ini menunjukkan doa seorang hamba kepada Allah agar diberikan tambahan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
Selain itu, Rasulullah juga sering mengajarkan umatnya untuk mencari ilmu dan meningkatkan pengetahuan. Beliau juga menekankan bahwa ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat bagi sesama.
Dengan demikian, dalam pandangan syariat Islam, ilmu bermanfaat adalah ilmu yang tidak hanya menambah wawasan dan pengetahuan seseorang, tetapi juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup, membantu orang lain, serta mendekatkan diri kepada Allah. Ilmu yang bermanfaat juga diharapkan dapat membawa manfaat dunia dan akhirat bagi individu yang mempelajarinya.
Jadi, penting untuk terus mencari ilmu yang bermanfaat, baik itu ilmu agama, ilmu dunia, keterampilan praktis, atau pengetahuan lainnya yang dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Wallahu A'lam Bissowab
2. Gimana caranya kita membersih qulbu yg baik?
JAWABAN :
Membersihkan qalbu secara islami adalah suatu tindakan yang sangat penting dalam agama Islam. Menurut ajaran Islam, membersihkan qalbu tidak hanya dilakukan secara fisik tetapi juga secara spiritual.
Secara umum, ada beberapa cara untuk membersihkan qalbu yang baik menurut syariat Islam:
- Berdoa dan Minta Maaf kepada Allah: Berdoa adalah cara yang paling efektif untuk membersihkan hati dari dosa dan kesalahan. Meminta maaf kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan akan membantu membersihkan hati dan pikiran.
- Bertaubat: Bertaubat adalah suatu langkah penting dalam membersihkan qalbu. Bertaubat berarti mengakui kesalahan, menyesali dosa-dosa yang telah dilakukan, dan bersungguh-sungguh berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut.
- Menjauhi Dosa dan Perilaku yang Buruk: Untuk membersihkan qalbu, penting untuk menjauhi segala perbuatan dosa dan perilaku yang buruk. Menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah akan membantu menjaga kebersihan dan kesucian hati.
- Mengikuti Ajaran Agama: Menjalankan ajaran agama secara konsisten, seperti sholat, membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan beribadah lainnya, akan membantu membersihkan qalbu dan menjaga keimanan.
- Memaafkan Orang Lain: Memaafkan orang lain yang pernah menyakiti atau menyakiti kita adalah langkah penting dalam membersihkan hati. Memberi maaf akan membantu menyingkirkan perasaan negatif dan membawa kedamaian dalam hati.
- Menjaga Hati dari Sifat dan Perilaku Negatif: Menjaga hati dari rasa dengki, iri hati, sombong, dan sifat negatif lainnya adalah langkah penting dalam membersihkan qalbu. Bersikap rendah hati dan berusaha untuk memiliki hati yang ikhlas dan tulus akan membawa kedamaian dalam hati.
Adapun dalil-dalil yang mendukung membersihkan qalbu dalam Islam antara lain:
1. Dalam Surah Asy-Syu'araa ayat 88-89: "Hari yang tidak bermanfaat harta dan tidak juga anak-anak, kecuali siapa datang kepada Allah dengan hati yang bersih."
2. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 222: "Sesungguhnya Allah suka kepada orang yang bertaubat dan suka kepada orang-orang yang mensucikan diri."
3. Dalam Surah Al-Furqan ayat 71: "Dan barangsiapa yang bertaubat, beriman, dan mengerjakan amal saleh, maka orang itu bisa jadi termasuk orang-orang yang beruntung."
4. Dalam Surah Ar-Ra'd ayat 28: "Allah akan meneguhkan orang-orang yang beriman dengan firman yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat."
Membersihkan qalbu adalah proses yang terus-menerus dan akan selalu menjadi bagian dari perjalanan spiritual seseorang dalam Islam. Dengan menjaga kesucian hati dan membersihkan qalbu dari sifat-sifat negatif, seseorang dapat mendekatkan diri kepada Allah dan menemukan kedamaian dalam hidupnya.
Wallahu A'lam Bissowab
3. Dulur gmn caranya memusnahkan Al Quran yg sdh rusak?
JAWABAN :
Berikut adalah panduan dalam Islam mengenai cara memusnahkan Al Quran yang sudah rusak:
- Membersihkan Al Quran dengan Sopan: Sebelum memusnahkan Al Quran yang rusak, pastikan untuk membersihkannya dengan sopan. Ini termasuk membersihkan debu atau kotoran yang mungkin menempel di atas Al Quran.
- Mengubur Al Quran: Cara yang disarankan dalam syariat Islam untuk memusnahkan Al Quran yang rusak adalah dengan menguburkannya secara layak. Ini bisa dilakukan dengan mengubur Al Quran di tanah yang suci seperti tanah kuburan dan tidak di tempat yang tercemar.
- Membakar Al Quran: Membakar Al Quran yang rusak juga merupakan cara yang diperbolehkan dalam Islam untuk memusnahkannya. Namun, ini harus dilakukan dengan penuh kehormatan dan tidak sembarangan. Pastikan membakar Al Quran secara sempurna hingga tidak ada sisa yang dapat dikenali.
- Tidak Mencampur Al Quran dengan Sampah: Jangan membuang Al Quran yang rusak ke tempat sampah atau tempat yang tidak pantas. Ini karena Al Quran harus diperlakukan dengan penuh kehormatan dan tidak boleh dicampur dengan hal-hal yang tidak layak.
Dalil mengenai pemusnahan Al Quran yang rusak dapat ditemukan dalam hadits Rasulullah SAW yang menyatakan pentingnya untuk memperlakukan Al Quran dengan hormat dan tidak sembarangan dalam membuangnya. Sebagai umat Muslim, kita harus selalu menjaga kehormatan Al Quran dalam setiap tindakan yang kita lakukan.
Wallahu A'lam Bissowab
4. Mufasir tuh apa?
JAWABAN :
Mufasir adalah sebutan untuk orang yang memperoleh pengetahuan dan kemampuan dalam menafsirkan Al-Qur'an. Seorang mufasir biasanya mendalami ilmu tafsir Al-Qur'an dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang ayat-ayat Al-Qur'an beserta konteks sejarah dan budaya di baliknya. Tugas seorang mufasir adalah memahami dan menjelaskan makna ayat-ayat Al-Qur'an agar dapat dipahami dengan baik oleh umat Islam dan menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Dalil:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu dengan berangsur-angsur, supaya kamu membacakannya kepada manusia dengan perlahan-lahan, dan Kami menurunkannya secara berangsur-angsur." (Al-Qur'an, Surah Al-Isra', Ayat 106)
Dalam ayat di atas, Allah memberikan penjelasan bahwa Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur untuk dipahami dan diamalkan oleh manusia. Para mufasir, dengan pengetahuan dan studi mereka, membantu umat Islam dalam memahami Al-Qur'an secara mendalam dan menyampaikan pesan-pesan ilahi dengan benar.
Sebagai umat Islam, penting untuk memperhatikan penafsiran Al-Qur'an dari para mufasir yang memiliki kredibilitas serta keahlian dalam bidang tafsir Al-Qur'an. Dengan demikian, kita dapat memahami ajaran-ajaran Islam dengan benar dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan petunjuk Allah yang terkandung dalam Al-Qur'an.
Wallahu A'lam Bissowab
5. Perbedaan antara orang berakal dan orang yg lalai?
JAWABAN :
Dalam ajaran Islam, perbedaan antara orang berakal dan orang yang lalai merupakan hal yang penting untuk dipahami. Orang berakal adalah orang yang menggunakan akal dan pemikirannya dengan bijaksana, sementara orang yang lalai adalah orang yang terlena dan tidak peduli terhadap kebenaran dan petunjuk yang diberikan Allah. Berikut ini adalah pandangan syariat Islam beserta dalilnya mengenai perbedaan antara orang berakal dan orang yang lalai:
1. Orang Berakal: Orang berakal adalah orang yang menggunakan akalnya sebagaimana mestinya, mempertimbangkan segala hal dengan bijaksana, dan selalu memperhatikan konsekuensi dari setiap tindakannya.
"Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Al-Qur'an, Surah Al-Hujurat, Ayat 13)
2. Orang Yang Lalai: Orang yang lalai adalah orang yang terlena, tidak memperhatikan petunjuk Allah, dan cenderung mengabaikan akal sehat dan pemikiran rasional. "Dan orang-orang itulah yang mempunyai hati, tetapi tidak mempergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), dan mereka mempunyai mata, tetapi tidak mempergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kebesaran-Nya)." (Al-Qur'an, Surah Al-A'raf, Ayat 179)
3. Pentingnya Menggunakan Akal: Islam menekankan pentingnya menggunakan akal dan mempertimbangkan segala hal dengan baik sebelum mengambil keputusan. Akal adalah anugerah dari Allah yang harus digunakan dengan sebaik-baiknya. "Maka perhatikanlah olehmu sendiri, adakah engkau yang menciptakan (janin itu), ataukah Kamikah yang menciptakan (nya)? Kami telah menetapkan kematian bagi kamu dan Kami sekali-kali tidak akan mencegahmu dari kematian." (Al-Qur'an, Surah Al-Waqi'ah, Ayat 59-60)
Dengan demikian, dalam pandangan Islam, orang berakal adalah orang yang menggunakan akalnya dengan baik, mempertimbangkan segala hal secara bijaksana, dan selalu memperhatikan petunjuk Allah. Sebaliknya, orang yang lalai adalah orang yang terlena, tidak memperhatikan petunjuk Allah, dan cenderung mengabaikan akal sehat. Sebagai umat Islam, penting bagi kita untuk selalu menggunakan akal dan pemikiran rasional dalam setiap tindakan dan keputusan yang kita ambil, serta senantiasa meningkatkan ketaqwaan kepada Allah dalam segala hal yang kita lakukan.
Wallahu A'lam Bissowab
6. Apakah mengidolakan seperti kpop itu boleh? Atau haram? Ana kurang tau
Ana pernah lihat di vidio sebelah
"Nabi Muhammad tidak melarang untuk mengidolakan ke siapapun" Apa bnr?
JAWABAN :
Menjadi penggemar K-pop atau mengidolakan selebritas bukanlah hal yang secara langsung diatur oleh syariat Islam. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam konteks ini. Pertama-tama, dalam Islam, menyembah atau mengagung-agungkan sesuatu atau seseorang selain Allah adalah suatu bentuk syirik yang dilarang. Jadi, jika kecintaan atau pengaguman terhadap sesuatu atau seseorang melebihi batas, sehingga mengarah pada kesalahan tersebut, maka itu harus dihindari.
Kedua, jika mengidolakan seseorang membuat seseorang mengabaikan kewajiban agama atau melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam, maka itu juga harus dihindari. Keseimbangan antara kecintaan pada selebritas dan kewajiban sebagai seorang Muslim harus tetap dipertahankan.
Terkait dengan pernyataan bahwa Nabi Muhammad tidak melarang untuk mengidolakan siapapun, hal ini perlu dilihat dalam konteks yang lebih luas. Nabi Muhammad memberikan contoh tentang bagaimana sikap kita seharusnya terhadap sesama manusia, yakni dengan kasih sayang, toleransi, dan sikap yang baik.
Namun, dalam prinsip tauhid dan syiar Islam, menyembah hanya kepada Allah SWT adalah kunci utama. Mengagung-agungkan manusia atau mencintai seseorang secara berlebihan hingga melampaui batas, harus dihindari.
Jadi, dalam menjadikan seseorang sebagai idola atau pengagungan, perlu dijaga agar tidak melampaui batas yang diizinkan oleh ajaran Islam. Keseimbangan antara ketertarikan pada seseorang atau sesuatu dengan ketaatan pada ajaran Islam harus dijaga.
Adapun dalil-dalil dalam Al-Qur'an dan Hadis terkait dengan masalah ini, antara lain:
1. Al-Qur'an Surah Al-Baqarah (2:165):
"Dan di antara manusia ada yang menyembah tandingan-tandingan bagi Allah mereka mencintai mereka sebagaimana mencintai Allah Padahal orang-orang yang beriman cintanya kepada Allah lebih kuat." (QS. Al-Baqarah [2]: 165)
2. Hadis Riwayat Ahmad dan Tirmidzi:
"Seorang lelaki datang kepada Nabi shalallahu alaihi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kapan terjadinya hari kiamat?' Beliau shalallahu alaihi wasallam bersabda, 'Apa yang engkau siapkan untuk persiapan menghadapi hari kiamat itu?' Lelaki itu berkata, 'Tidak ada persiapan khusus, hanya bahwa aku sangat mencintai Allah dan Rasul-Nya.' Baginda shalallahu alaihi wasallam bersabda, 'Kamu akan bersama orang yang engkau cintai.'" (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Dari dalil-dalil di atas, dapat disimpulkan bahwa mencintai seseorang atau sesuatu adalah hal yang manusiawi, asalkan tidak menyebabkan seseorang menyimpang dari ajaran Islam atau melakukan kesalahan yang bertentangan dengan prinsip tauhid.
Jadi, sebagai seorang Muslim, penting untuk mempertimbangkan dengan bijak dalam menentukan siapa atau apa yang dijadikan sebagai idola, serta menjaga agar cinta dan kagum tersebut tidak melampaui batas yang diperbolehkan dalam ajaran Islam.
Wallahu A'lam Bissowab
Baca ini : bagaimana cara muslimah saat ketemu idola
7. Kalo firman Allah ta'ala tentang menuntut ilmu ad gk kk??🙏🏻
JAWABAN :
Dalam Islam, menuntut ilmu sangat dianjurkan bahkan diutamakan. Allah SWT dalam Al-Qur'an memberikan banyak petunjuk dan dorongan kepada umat-Nya untuk senantiasa menuntut ilmu. Salah satu dalil yang menerangkan pentingnya menuntut ilmu dalam agama Islam adalah firman Allah SWT dalam Surah al-Mujadilah ayat 11 yang berbunyi:
"Allah akan meninggikan orang-orang di antara kamu yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat."
Dalam hadis-hadis Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam juga sangat menekankan pentingnya ilmu. Beberapa di antaranya adalah:
1. "Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim."
2. "Orang yang mengikuti jalan menuju ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga."
3. "Malaikat telah meletakkan sayapnya untuk orang-orang yang mencari ilmu."
Dari tiga dalil di atas, dapat disimpulkan bahwa menuntut ilmu adalah salah satu kewajiban bagi setiap Muslim. Ilmu pengetahuan adalah cahaya yang diberikan oleh Allah SWT untuk membimbing umat manusia dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat. Dengan menuntut ilmu, seseorang akan mendapatkan kebenaran, petunjuk, dan kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, dalam Islam menuntut ilmu tidak hanya diperintahkan, tetapi juga diberkahi. Menuntut ilmu dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti membaca kitab suci Al-Qur'an, mempelajari hadis-hadis Nabi, mengikuti pengajian agama, mengikuti pendidikan formal, dan melanjutkan pencarian ilmu seumur hidup.
Selain mendapatkan pengetahuan dunia, menuntut ilmu dalam Islam juga mencakup ilmu agama. Sebab, dengan memahami ajaran agama Islam secara mendalam, seseorang akan dapat menjalani hidup sesuai dengan petunjuk Allah SWT dan menjalankan ibadah dengan benar.
Dalam Islam, pengetahuan yang bermanfaat (ilmu yang berguna) adalah yang diperintahkan untuk diperoleh. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Allah sangat mengasihi seseorang yang memperdalam ilmu dalam agama-Nya." Oleh karena itu, menuntut ilmu bukan hanya sekedar tuntutan akal sehat melainkan juga merupakan perintah langsung dari Allah.
Dalam Islam, orang yang memiliki ilmu yang luas dan mendalam akan diberikan kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Orang yang berilmu akan diberikan derajat yang tinggi dan dihormati di masyarakat. Ilmu yang dimiliki pun harus digunakan untuk kebaikan, seperti berbagi pengetahuan dengan orang lain, memberikan nasehat yang benar, dan mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, menuntut ilmu juga dapat menjadi salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT. Dengan belajar dan mendalami ilmu, seseorang dapat lebih memahami kebesaran Allah, mengagungkan-Nya, dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran-Nya. Sehingga, setiap usaha dalam menuntut ilmu akan mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT.
Dalam Islam, ilmu tidak hanya ditekankan pada ilmu agama saja, tetapi juga ilmu dunia yang bermanfaat. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, "Hendaklah kamu mencari ilmu dari buaian hingga ke liang lahat bumi." Artinya, menuntut ilmu merupakan tugas yang harus diemban oleh setiap muslim baik dalam bidang agama maupun dunia.
Dalam Islam, menuntut ilmu juga dipandang sebagai amal yang akan terus mengalir pahalanya bahkan setelah seseorang meninggal dunia. Hal ini sejalan dengan hadis Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam yang menyatakan bahwa seseorang yang meninggalkan ilmu yang bermanfaat akan terus mendapatkan pahala dari Allah selama ilmu tersebut masih bermanfaat bagi orang lain.
Dengan demikian, menuntut ilmu dalam Islam adalah salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap Muslim. Ilmu pengetahuan adalah cahaya yang diberikan oleh Allah SWT untuk membimbing umat manusia dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat. Dengan menuntut ilmu, seseorang akan mendapatkan kebenaran, petunjuk, dan kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Wallahu A'lam Bissowab
8. Jangan ngomong adab diatas ilmu kalo belum pernah ngaji ilmu, tolong jelskn itu maksudnya?
JAWABAN :
Menurut syariat Islam, penting untuk memiliki pengetahuan dan ilmu sebelum membicarakan atau mengajarkan suatu hal. Firman Allah dalam Surah Al-Mujadilah ayat 11 menyatakan, "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu dikatakan kepadamu, 'Berilah tempat pada majlis (perkumpulan) itu,' maka hendaklah kamu memberi tempat (yang luas) pada majlis itu, niscaya Allah akan memberikan tempat padamu (di surga). Dan jika kamu diminta memberi tempat (buang atau pindah), maka buatlah tempat baginya. Dan apabila kamu diminta memberi pendapat, maka berilah pendapat, sekehendaknya kamu memberikan pendapat. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Menyegerakan azab-Nya."
Dari ayat tersebut, kita dapat memahami pentingnya sikap rendah hati, sabar, dan hormat terhadap ilmu dan pengetahuan. Sebelum kita membanggakan pengetahuan atau berbicara tentang suatu hal, kita haruslah memastikan bahwa kita memahami dengan baik dan memiliki dasar yang kuat.
Oleh karena itu, mengutamakan ilmu sebelum adab adalah prinsip yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hanya dengan memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan, seseorang dapat memahami hakikat suatu permasalahan dan bertindak dengan bijaksana sesuai dengan ajaran Islam.
Sebagai umat Islam, kita juga diajarkan untuk selalu berusaha meningkatkan ilmu dan pengetahuan dalam segala aspek kehidupan. Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda, "Tuntutlah ilmu dari ayunan (mahadan) sampai liang lahat." Hadis ini menegaskan pentingnya terus-menerus belajar dan mencari ilmu, tanpa memandang status atau usia seseorang. Kesempatan untuk belajar tidak mengenal batas waktu dan ruang, sehingga setiap individu dianjurkan untuk terus meningkatkan pengetahuannya.
Dengan mengedepankan ilmu sebelum adab, seseorang akan mampu bertindak dengan bijaksana, menghormati kebenaran, dan menjaga tata krama dalam berinteraksi dengan sesama. Hal ini sejalan dengan ajaran agama Islam yang menekankan pentingnya kesempurnaan akhlak dan adab dalam setiap aspek kehidupan.
Jadi, sebagai seorang Muslim, penting bagi kita untuk selalu menghormati ilmu dan pengetahuan, serta memastikan bahwa segala perbuatan dan perkataan kita didasari oleh pengetahuan yang benar dan baik. Dengan demikian, kita dapat menjalani kehidupan dengan penuh kebijaksanaan dan kedamaian, serta menjadi teladan yang baik bagi orang lain dalam menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Wallahu A'lam Bissowab
9. Assalamualaikum mau tanya dukhon itu apa yaa?
JAWABAN :
Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Dukhon adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab yang berarti "asap" atau "merokok". Dukhon sering digunakan dalam konteks parfum atau wewangian yang dinyalakan untuk memberikan aroma yang menyegarkan. Proses membakar dukhon adalah cara tradisional untuk menyebarkan wewangian di ruangan dan sering digunakan dalam ritual keagamaan atau penyucian. Jadi, jika seseorang menyebut dukhon, biasanya merujuk pada batang wewangian yang dibakar untuk mengeluarkan aroma yang harum.
Wallahu A'lam Bissowab
10. Apa bener dukhon itu berasal dari meteor yg jatuh?
JAWABAN :
Asal-usul Dukhan yang disebut dalam Al-Qur'an sebagai salah satu tanda kiamat tidak dikaitkan dengan meteor yang jatuh. Dukhan dalam konteks ini merujuk pada asap besar yang akan menutupi bumi menjelang hari kiamat. Tidak ada dalil atau informasi dalam ajaran Islam yang menyatakan bahwa Dukhan berasal dari meteor yang jatuh.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, Dukhan adalah salah satu tanda besar kebesaran Allah yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim yang saya sebutkan sebelumnya, Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam menjelaskan tanda-tanda kiamat termasuk munculnya Dukhan sebagai bagian dari ujian besar sebelum kedatangan hari kiamat.
Dengan demikian, dalam perspektif syariat Islam, Dukhan bukanlah berasal dari meteor yang jatuh, melainkan sebuah peristiwa misterius yang akan terjadi sebagai tanda kiamat yang harus diimani dan disiapkan oleh umat Muslim.
Wallahu A'lam Bissowab
11. Mau bertanya, jika Al Qur’an terkena bocoran hujan, sehingga ada lembaran nya yg rusak. Apakah boleh di buang…? Atau apa di kasih kemana ya …???
JAWABAN :
Dalam pandangan syariat Islam, Al Qur'an merupakan kitab suci yang harus diperlakukan dengan penuh rasa hormat dan keberkahan. Jika Al Qur'an terkena bocoran hujan hingga terjadi kerusakan pada lembarannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menangani situasi tersebut.
Pertama-tama, sangat penting untuk menjaga dan merawat Al Qur'an dengan sebaik-baiknya. Jika terdapat lembaran Al Qur'an yang rusak akibat hujan atau faktor lainnya, sebaiknya lembaran tersebut tidak langsung dibuang ke tempat sampah.
Menurut ajaran Islam, ada beberapa cara yang disarankan dalam menangani lembaran Al Qur'an yang rusak:
- Diusahakan untuk diperbaiki: Jika kerusakan pada lembaran Al Qur'an masih bisa diperbaiki, sebaiknya lembaran tersebut diperbaiki dengan baik dan hati-hati. Jangan sampai ada bagian-bagian Al Qur'an yang hilang atau tidak terbaca.
- Kembali ke alam: Jika lembaran Al Qur'an yang rusak tidak bisa diperbaiki dengan baik, kemudian bisa dikembalikan ke alamnya, yaitu dengan mengurus pemakamannya dengan layak. Banyak yang merekomendasikan untuk mengubur lembaran Al Qur'an yang rusak dengan membuangnya ke sungai atau laut, sehingga lembaran Al Qur'an tersebut akan larut kembali ke alam semula.
- Dikremasi/dimusnahkan dengan hormat: Jika lembaran Al Qur'an sudah sangat rusak dan tidak bisa diperbaiki, ada pendapat yang mengizinkan untuk membakar (dikremasi) lembaran tersebut dengan cara yang tetap menghormati keberadaannya sebagai kitab suci. Proses pembakaran harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan hormat, tidak dengan cara yang merendahkan atau menghina.
- Disimpan dengan baik: Jika tidak memungkinkan untuk diperbaiki atau dimusnahkan dengan benar, Anda bisa menyimpan lembaran Al Qur'an yang rusak di tempat yang aman dan tidak akan disinggung oleh orang lain. Pastikan lembaran tersebut tidak tercampur dengan hal-hal lain yang tidak pantas.
Dalil-dalil dalam Islam yang menunjukkan pentingnya perlakuan yang baik terhadap Al Qur'an dan benda-benda suci lainnya antara lain:
- Firman Allah SWT dalam Al Qur'an Surah Al-Waqi'ah ayat 77-79 menjelaskan tentang keagungan Al Qur'an dan pentingnya kita merenungkan serta menjaganya dengan baik.
- Dalam hadits, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa kita harus menghormati dan memperlakukan Al Qur'an dengan baik karena itu adalah firman Allah yang tidak boleh dihinakan.
- Ada juga hadits yang mengisahkan bagaimana para sahabat Rasulullah SAW memperlakukan dan merawat Al Qur'an dengan penuh rasa hormat dan kehati-hatian.
Dengan demikian, menjaga dan merawat Al Qur'an dengan baik termasuk dalam bagian dari ketaatan dan penghormatan kepada Allah SWT. Jika Al Qur'an terkena hujan hingga rusak, sebaiknya mengikuti panduan di atas dalam menangani lembaran yang rusak tersebut.
Wallahu A'lam Bissowab
Baca ini : hanya sebatas itu
12. Kenapa satu orang menguap tidak lama sampingnya ikut menguap juga?
JAWABAN :
Kejadian saat seseorang menguap dan orang lain di sebelahnya ikut menguap merupakan fenomena yang sering terjadi dan dikenal dengan istilah "reaksi menular menguap." Hal ini umumnya disebabkan oleh keterlibatan dari faktor psikologis dan sosial. Ada beberapa penjelasan yang mungkin mengapa hal ini terjadi:
- Empati dan Koneksi Emosional: Ketika seseorang melihat orang lain menguap, itu bisa memicu rasa empati dan koneksi emosional. Perasaan tersebut dapat menyebabkan respon refleks bagi orang di sekitarnya untuk ikut menguap tanpa disadari.
- Efek Sosial dan Imiatif: Manusia secara alami cenderung meniru atau menirukan perilaku orang lain di sekitarnya, baik itu sadar maupun tidak sadar. Ketika seseorang mengamati orang lain melakukan sesuatu, seperti menguap, otak mereka dapat merespons dengan meniru tindakan tersebut.
- Peningkatan Kewaspadaan: Ketika seseorang melihat orang lain menguap, itu dapat menjadi sinyal psikologis bagi otak untuk meningkatkan kewaspadaan. Kondisi ini bisa membuat orang di sebelahnya ikut menguap karena otak mereka mengenali tindakan tersebut sebagai respons sosial.
- Non-Verbal Communication: Menguap juga dapat dianggap sebagai bentuk komunikasi non-verbal. Orang sering merespons secara otomatis terhadap sinyal-sinyal non-verbal yang diterima dari lingkungan sekitarnya, termasuk reaksi menguap dari orang lain.
Kondisi "reaksi menular menguap" ini dapat terjadi tanpa disadari dan seringkali berlangsung dalam waktu yang sangat singkat. Meskipun belum sepenuhnya dipahami secara detail, fenomena ini merupakan bagian dari kompleksitas perilaku manusia dan interaksi sosial.
Jadi, ketika seseorang menguap dan orang lain di sebelahnya ikut menguap, itu bisa disebabkan oleh berbagai faktor psikologis dan sosial yang melibatkan empati, imitasi, kewaspadaan, dan komunikasi non-verbal.
Wallahu A'lam Bissowab
13. Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh, ingin bertanya, seberapa penting mempelajari sains (matematika, fisika, kimia, biologi, sosial maupun hukum) bagi antum?
JAWABAN :
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh,
Memahami pentingnya mempelajari sains, termasuk matematika, fisika, kimia, biologi, sosial, maupun hukum, adalah suatu hal yang sangat relevan dan signifikan dalam kehidupan kita. Berikut adalah beberapa alasan mengapa mempelajari sains sangat penting:
- Pemecahan Masalah: Ilmu pengetahuan memberikan kemampuan untuk menganalisis, menyelidiki, dan memecahkan masalah-masalah kompleks. Keterampilan dalam sains, seperti logika matematika dan pemahaman fisika, sangat berguna dalam menemukan solusi untuk berbagai tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
- Pengembangan Keterampilan Kritis: Mempelajari sains mengajarkan cara berpikir kritis, membuat asumsi yang rasional, dan melakukan penelitian yang mendalam. Ini membantu meningkatkan kemampuan analisis dan evaluasi terhadap berbagai informasi dan situasi.
- Inovasi dan Teknologi: Sains adalah pangkalan dari inovasi dan perkembangan teknologi. Tanpa pemahaman yang kuat dalam bidang seperti fisika, kimia, dan biologi, kita mungkin tidak akan memiliki kemajuan teknologi seperti yang kita nikmati saat ini.
- Memahami Dunia di Sekitar Kita: Mempelajari sains membantu kita memahami bagaimana alam semesta bekerja, mulai dari struktur atom hingga dinamika ekosistem. Pengetahuan tentang sains memberikan wawasan yang lebih dalam tentang dunia di sekitar kita.
- Kontribusi kepada Masyarakat: Pemahaman ilmu pengetahuan, termasuk hukum dan ilmu sosial, dapat memberikan pengaruh positif dalam masyarakat. Misalnya, menerapkan pengetahuan tentang hukum untuk memperjuangkan keadilan atau menggunakan ilmu sosial untuk menyediakan solusi bagi masalah-masalah sosial.
Dengan demikian, mempelajari sains, termasuk matematika, fisika, kimia, biologi, sosial, dan hukum, sangat penting untuk pengembangan intelektual dan kemajuan pribadi serta kontribusi positif kepada masyarakat.
Wallahu A'lam Bissowab
14. Ada gak sih doa menghilang rasa gamon?
JAWABAN ;
Dalam Islam, terdapat doa-doa dan dzikir yang dianjurkan untuk membantu menghilangkan rasa gelisah, kecemasan, atau gamon (ketakutan yang berlebihan). Salah satu doa yang dapat diamalkan adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَ الْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesedihan dan kesusahan, kelemahan, kemalasan, kekikiran, kepengecutan, dan beban hutang serta penindasan manusia." (HR. Bukhari)
Dalil untuk doa ini adalah hadis riwayat Bukhari yang menjelaskan tentang pentingnya berlindung kepada Allah dari berbagai macam kesulitan dan kelemahan yang mengganggu jiwa dan pikiran.
Selain itu, selalu ingatlah untuk selalu berdoa kepada Allah SWT dengan hati yang ikhlas dan penuh keyakinan. Berbicaralah kepada-Nya dengan tulus dan memohon perlindungan serta kekuatan dalam menghadapi segala cobaan dan rasa takut. Allah SWT Maha Mendengar doa hamba-Nya yang berdoa dengan sungguh-sungguh.
Selain berdoa, juga penting untuk memperbanyak dzikir, mengingat Allah SWT dalam setiap kondisi, dan menguatkan hubungan spiritual dengan-Nya. Dengan memperbanyak dzikir dan doa, diharapkan dapat meredakan rasa gelisah dan kegelisahan hati yang kita rasakan.
Jadi, dalam Islam, doa merupakan salah satu cara untuk menghilangkan rasa gamon atau ketakutan yang berlebihan. Tetapi tetaplah menyertakan usaha dan keyakinan dalam menghadapi setiap cobaan, serta mengharapkan pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT.
Wallahu A'lam Bissowab
Baca ini : belajar mengenal tuhan lewat tanya jawab
15. Contoh hadist doif itu kek gimana yaa boleh minta contohin nya?
JAWABAN :
Hadits dha'if atau hadis lemah adalah hadis yang memiliki kelemahan dalam sanad (rantai perawi) atau matan (isi hadis) sehingga tidak dapat dijadikan landasan hukum atau ajaran dalam Islam. Berikut adalah contoh hadis dha'if beserta penjelasan mengenai bagaimana menurut syariat Islam beserta dalilnya:
Contoh Hadis Dha'if:
"Barangsiapa yang berzikir sebanyak satu tasbih setelah shalat fardhu, maka akan diampuni dosa-dosanya meskipun setinggi awan."
Penjelasan:
Hadis di atas termasuk dalam kategori hadis dha'if karena sanadnya yang tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Hadis ini mengandung janji keutamaan yang tidak didukung oleh hadis-hadis yang sahih, sehingga tidak boleh dijadikan sebagai dasar amalan dalam Islam.
Bagaimana Menurut Syariat Islam:
Menurut syariat Islam, hadits-hadits dha'if tidak boleh dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani ajaran Islam atau hukum-hukumnya. Hal ini karena keabsahan dan keandalan hadis dha'if tidak terjamin. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa ajaran atau tindakan kita dalam beragama didasarkan pada hadis-hadis yang sahih dan terpercaya.
Dalilnya:
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, hendaklah dia menyiapkan tempat duduknya di neraka." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis di atas adalah salah satu dalil yang menegaskan pentingnya menjaga keabsahan hadis dalam Islam. Rasulullah SAW melarang keras untuk menyampaikan hadis palsu atau tidak terpercaya, karena hal tersebut dapat menyesatkan umat dan merugikan kebenaran ajaran Islam.
Dengan demikian, dalam menjalani ajaran agama Islam, sangat penting untuk mengacu pada hadits-hadits yang sahih dan terpercaya agar tidak terjebak dalam penyebaran ajaran yang salah atau tidak benar. Semoga penjelasan ini bermanfaat dan dapat menjadi panduan bagi kita semua dalam memahami dan menjalani ajaran Islam dengan benar dan sesuai syariat.
Wallahu A'lam Bissowab
16. Ka mau nanya cara bikin hati tenang kaya gimana ya?
JAWABAN :
Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Tentu, memiliki hati yang tenang adalah hal penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Islam, terdapat beberapa cara yang diajarkan untuk mencapai ketenangan hati. Berikut adalah beberapa contoh beserta dalilnya:
- Berpegang teguh pada agama Islam: Mencari ketenangan hati dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Salah satunya dengan memperbanyak ibadah seperti shalat, dzikir, membaca Al-Qur'an, dan lain sebagainya. Allah SWT berfirman dalam Surah Ar-Ra'd ayat 28: "Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
- Berprasangka baik kepada Allah SWT: Percayalah bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak dan kebijaksanaan-Nya. Bersandarlah pada keyakinan bahwa Allah SWT selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya. Seperti yang Allah SWT firmankan dalam Surah At-Taghabun ayat 11: "Dan tiada sesuatupun yang menimpa seseorang melainkan dengan izin Allah, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepadanya."
- Menjaga hubungan silaturahim: Berusaha untuk memperkuat hubungan dengan sesama manusia, seperti keluarga, teman, dan tetangga. Rasulullah SAW bersabda: "Rahasia Islam adalah menjaga hubungan, memberikan makanan, dan shalat di waktu malam ketika orang lain tertidur." (HR. Bukhari)
- Menjauhi perbuatan dosa: Hindari segala bentuk perbuatan dosa dan terus berusaha memperbaiki diri. Dengan berlaku baik dan menjauhi hal-hal yang dilarang agama, hati akan lebih tenteram. Rasulullah SAW bersabda: "Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan orang yang tidak berdzikir kepada Allah adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati." (HR. Bukhari)
- Berzikir dan berdoa: Mengingat Allah SWT dengan zikir-zikir yang diajarkan dalam sunnah Rasulullah SAW. Berdoa untuk dimudahkan segala urusan dan diberikan ketenangan hati. Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah engkau pandang remeh amal kebaikan walaupun dengan menjalankan shalat dua rakaat." (HR. Muslim)
Dengan menjalankan hal-hal di atas sesuai dengan ajaran Islam, insya Allah kita akan mendapatkan ketenangan hati dari Allah SWT.
Wallahu A'lam Bissowab
17. Ustadz.. mau nanya nih. Do'a ketika mendengar petir yang keras di sertai hujan?
JAWABAN :
Berikut adalah doa yang disunnahkan untuk dibaca ketika mendengar suara petir dan hujan yang deras:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ
"A'udhu bikalimatillahit-tammati min ghadabihi wa 'iqabihi, wa sharri 'ibadihi wa min hamazatish-shayatin wa an yahdurun."
Artinya: "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya dan siksa-Nya, serta dari kejahatan hamba-Nya dan dari godaan-godaan setan serta agar mereka hadir."
Doa ini diajarkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam kepada para sahabatnya untuk dibaca ketika mendengar suara petir dan hujan yang deras. Doa ini bertujuan untuk meminta perlindungan dan keselamatan dari segala kemungkinan bahaya yang dapat terjadi akibat cuaca buruk.
Dalil yang mendukung doa ini di antaranya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا رَأَى الْغَمَامَ وَإِذَا سَمِعَ الرَّعْدَ ذَكَرَ ذَلِكَ عَلَى وَجْهِهِ، وَقَالَ: " رَبَّنَا لاَ تَجْعَلْهُ الغَضَبَ يَأْتِينَا، وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنْ الْقَوْمِ الضَّالِّينَ".
Dari Aisyah ra., ia berkata, Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam apabila melihat awan tebal atau mendengar suara petir, beliau menyebut (doa ini) pada wajahnya seraya berkata, "Ya Allah, janganlah Engkau biarkan kemurkaan-Mu menimpa kami dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang sesat."
Doa ini menunjukkan pentingnya meminta perlindungan kepada Allah SWT ketika menghadapi fenomena alam yang menakutkan, seperti petir dan hujan deras. Dengan membaca doa ini dengan penuh keyakinan dan ketulusan, semoga Allah memberikan perlindungan dan keselamatan kepada kita dari segala bahaya yang mungkin terjadi.
Wallahu A'lam Bissowab
Source: grup.wa/KajianIslam ✍🏻
0 comments